BERUKHUWAH MEMANG INDAH.. TAPI TAK SEKEDAR UKHUWAH INDAH.

Berukhuwah Islamiyah (Bersaudara dalam Islam) memang indah dan menjadi ungkapan yang mahal hari ini, tapi tak sekedar ukhuwah indah.. hingga terlupa hak-hak saudara, terlupa akan tergelincirnya hati yang lelah, banyak amanah dan melunturkan "azzam" (keinginan) untuk berdakwah. Dakwah yang tertegak atas cinta, yang terhubung oleh cinta dakwah, yang bersemi dengan persaudaraan karena Allah Subhanallahu Wa Ta'ala, dan terikat kuat bila disatukan oleh aqidah yang direkatkan atas nama cinta pada Allah Subhanallahu Wa Ta'ala. Dan atas nama cinta.. kupersembahkan untaian kata ini kepada saudara-saudariku tercinta, yang bergerak atas dasar cinta pada Allah Subhanallahu Wa Ta'ala dan keikhlasan dalam meraih RidhoNya...UHIBBUKI FILLAH. (Aku Mencintaimu karena Allah).
KRISIS UKHUWAH PADA UMAT ISLAM

Bersaudara, untaian kata yang indah bila diucapkan, kunci kejayaan kaum Muslimin di masa silam, warisan kemuliaan, salah satu keutamaan Islam, yang mampu mengejawantahkan aqidah dalam segala dimensinya, dan melebur ke segala kelas sosial. Fenomena yang terasa akhir-akhir ini menjadi kaburnya nilai antara Islam dan Umat Islam semakin membuat jarak antara manusia dengan Allah Subhanallahu Wa Ta'ala. Umat Islam terjebak kepada fanatisme simbol dan golongan. Membelanya lebih dari sekedar membela Islam. Lalu kapan Islam terasa manis karena ukhuwah yang harmonis ? Krisis yang telah lama mencekam masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim ini berdampak besar pada penurunan krisis kepercayaan, krisis moral dan paling parah krisis ukhuwah yang makin memudar warnanya tak tersentuh oleh hangatnya ukhuwah.

Di sekitar kita, dalam kondisi yang berbeda kita dapati pula saudara muslim yang tenggelam dalam kenikmatan hidup. Mereka keluar mengumbar kehinaan, dengan sadar, murah, dan tanpa rasa berdosa yang bergayut dibenaknya. Mereka gadaikan izzah(kemuliaan), status penghambaan, dan menjadi terlena oleh nafsu dunia yang fana. Semata karena ketidakpahaman, ketidak mengertian yang menggeser kedudukan ukhuwah Islamiyah didalamnya, hingga ukhuwah yang manis pun terasa pudar di telan zaman. Mereka dapati definisi ukhuwah yang terasa kaku maknanya, yang ndak gaul katanya, yang ndak nyambung tuturnya, yang kuno tampilannya. Dan fakta yang menjawab semua kegelisahan diri dihiruk pikuknya dunia, kini saat kita teriakkan ukhuwah atas nama cinta pada-Nya.

Ironis. Di satu sisi ummat terjerumus ke dasar lembah kehinaan, dengan segala kebutaan akan petunjuk Illahi, tanpa sadar kaki melangkah menuju kebinasaan dan makar durjana yang siap menanti dihadapan. Umat membutuhkan manusia-manusia penyadar. Manusia yang mampu membangunkan umat, membukakan matanya dan menyucikan jiwanya. Manusia yang memiliki imunitas akan badai besar jahiliyyah. Manusia yang bertekad mengusung warisan para Anbiya, Ulama, Mujaddid, Shidiqin, dan Syuhada. Manusia yang menyelamatkan umat dari jurang kebodohan dan kenistaan.

Namun, disisi lain, hari ini kita dapati manusia-manusia penyadar yang dipilih Allah SWT untuk berdakwah di jalan-Nya itu larut dengan ego dan fanatisme golongan masing-masing. Terperosok dalam perdebatan yang makin memecah belah dengan teramat parah. Seakan lupa bahwa kebenaran hanyalah milik Allah, bahwa Wala. (loyalitas) dan Ghayah (tujuan) hanya untuk Allah dan Rasul-Nya, bahwa segala pendapat, uslub dan fikrah merupakan ijtihad yang bisa benar dan bisa salah, bahwa setiap Muslim adalah bersaudara dengan segala hak-hak yang telah diamanatkan Allah dan Rasul-Nya, bahwa perpecahan hanyalah akan melemahkan langkah dan mencerai-beraikan barisan Umat Islam. Allah Subhanallahu Wa Ta'ala telah berfirman dalam surat Al Hujuuraat (49) : 13 , "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan danmenjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antaramu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Persaudaraan menjadi kian bermakna di masa silam, yang mampu melebur kesegala kelas sosial, menyusun ragam suku, bahasa, budaya, negara, politik, hingga pemikiran dan rasa menjadi warna-warni mozaik indah beridentitas : Islam. Namun, makna persaudaraan itu makin memudar dalam perjalanan penegakan dakwah hari ini. Para mujahid-mujahidah dakwah terpetakan dalam batas-batas nisbi dan sulit melebur. Masing-masing menganggap diri paling benar dan lainnya paling salah. Terkadang merancang kerjasama dalam amal, satu sama lain saling tuding dengan berbagai kepentingan, bahkan ada yang bersumpah untuk merobohkan lawannya dengan berbagai cara. Masya Allah !! Lalu, dengan jumlah mujahid dan mujahidah pengemban risalah yang masih sedikit itu, mampukah kita bertahan menjaga agama Allah Subhanallahu Wa Ta'ala?? Bila diri terus larut dalam perpecahan, bila ego dan fanatisme menambah keretakan tak berpangkal dan berujung ? Maka, wahai para pengemban risalah, penegak agama Allah Subhanallahu Wa Ta'ala : KUATKANLAH PERSAUDARAAN KITA DENGAN IMAN DAN TAQWA !!

HAKIKAT BERSAUDARA DALAM ISLAM

Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan dalam Islam) adalah salah satu karunia, cahaya, dan nikmat Ilahiyah yang dituangkan oleh Allah Subhanallahu Wa Ta'ala ke dalam hati hambanya yang ikhlas, para wali pilihan, dan orang-orang yang bertaqwa kepada-Nya, serta menyatu dengan Iman dan Taqwa. Karena tidak ada ukhuwah tanpa Iman, dan tiada Iman tanpa Ukhuwah. Maka tidak diragukan lagi jika ukhuwah ini kosong dari Iman, akan mengakibatkan ikatannya menjadi ikatan yang didasari oleh adanya kepentingan dan manfaat pribadi, kelompok / golongan, yang mengakibatkan dapat menghancurkan ukhuwah itu sendiri cepat ataupun lambat. Jika anda menjumpai orang yang mengaku dirinya berIman dan berTaqwa, tetapi dia tidak memiliki sifat ukhuwah dan persahabatan murni, berarti imannya masih setengah-setengah dan taqwanya palsu. Rasulullah dalam sabdanya menjelaskan, bahwa : "Tidak beriman seorang dari kamu, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri" (HR. Bukhari . Muslim).

KEUTAMAAN UKHUWAH ISLAMIYAH

Ukhuwah islamiyah selalu menghadirkan pesona yang luar biasa dan merupakan kebutuhan fitrah dan asasi yang senantiasa menuntut untuk dipenuhi. Dan sejak dahulu, kini, hingga akhir jaman, senantiasa dirindukan perwujudannya dalam kehidupan Umat Islam.

Adapun keutamaan Ukhuwah yang lebih utama adalah nikmat Allah SWT yang besar. Memutuskan ukhuwah sama saja dengan mengkufuri nikmat tersebut. Allah SWT berfirman dalam Surat Ali .Imran (3) ayat 103, yaitu : "Dan berpegang teguhlah kamu sekalian kepada tali Allah keseluruhannya, dan janganlah kamu berpecah belah. Ingatlah kamu akan nikmat Allah yang dilimpahkanNya kepadamu ketika kamu dalam keadaan saling bermusuhan, lalu Allah menyatukan antara hati-hati kamu. Maka jadilah kamu dengan nikmatNya bersaudara."

Sehingga jika diri sudah memahami ayat-ayat Allah Subhanallahu Wa Ta'ala mengenai keutamaan berUkhuwah, maka wajah diri akan semakin bersinar, dosa-dosa mereka diampuni, pada hari kiamat mereka berada dibawah naungan Arsy-Nya, berada dalam naungan cinta pada Allah, berada di dalam Surga Allah dan keridhoanNya, dan merasakan .manis.nya Iman dalam hati..Subhanallah.

SYARAT-SYARAT UKHUWAH ISLAMIYAH

1. Ikhlash karena Allah Subhanallahu Wa Ta'ala semata,
2. Harus disertai Iman dan Taqwa (Qs. Al Hujuuraat (49) : 10, Qs. Az Zukhruf : 67),
3. Harus berjanji untuk berhukum dengan hukum Allah Subhanallahu Wa Ta'ala dan mengembalikan segala persoalan kepada petunjuk Nabi Muhammad Sholallahu 'Alahi Wa Sallam (al-Qur'an dan Sunnah).
4. Tegak berasas Nasihat karena Allah Subhanallahu Wa Ta'ala,
5. Setia dalam waktu senang dan waktu susah.

Apabila persyaratan diatas terpenuhi, maka ukhuwah akan tangguh dan tegar, tidak akan terpengaruh oleh badai dan topan yang menerpanya. Dia akan menjadi kokoh seperti gunung, bersinar seperti matahari dan akan selalu tegar seperti pagi yang cerah.

INDAHNYA MERETAS UKHUWAH HARMONIS BUAT DAKWAH SEMAKIN MANIS.

Islam selalu menghendaki ukhuwah yang bersih lahir dan batin. Hingga persaudaraan hangat yang muncul pun bukanlah lips service semata, namun memang terpatri kuat di dalam dada. Untuk memujudkannya, Rasulullah Sholallahu 'Alahi Wa Sallam. memberikan kiat-kiatnya :

1.
Beritahukan kecintaan anda kepada yang anda cintai atas nama Allah Subhanallahu Wa Ta'ala : Dari Anas ra., ketika seseorang berada disisi Rasulullah Sholallahu 'Alahi Wa Sallam, lalu seorang sahabat berjalan melewatinya. Orang yang berada disisi Rasulullah tersebut mengatakan, "Ya Rasulullah, aku mencintai dia." Rasul bersabda : "Apakah kamu sudah beritahukan padanya ?." Orang itu menjawab, "Belum" Lalu Rasulullah Sholallahu 'Alahi Wa Sallam bersabda, .Beritahukan kepadanya !.. Orang itu pun memberitahukan kepada sahabatnya dan berkata, "Sesungguhnya akuu mencintaimu karena Allah." Kemudian sahabatnya menjawab, "Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karenaNya" (HR. Abu Dawud).
2. Mohon dido'akan dari jauh bila berpisah,
3. Saling tolog menolong dalam kebaikan, tiada prasangka dalam bersaudara,
4. Tunjukkan kegembiraan dan " senyuman " bila berjumpa saudara,
5. Berjabat tangan dan saling bermaafan ketika bertemu maupun akan berpisah,
6. Sering bersilaturahmi, memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya,
7.
Memenuhi hak ukhuwah saudaranya, Yaitu : mengucapkan dan menjawab salam, membela mu'min yang digunjing / didzolimi, menutupi 'Aib saudaranya, memperhatikan nasihat yang disampaikan, memenuhi undangannya, mendo'akan jika bersin, dan berinteraksi dalam rangka dakwah dijalan-Nya.
8. Dan masih banyak lagi hak dan kewajiban dalam berukhuwah.

Itulah warisan yang tampak jelas bernilai bahwa hak-hak ukhuwah tersebut mencakup setiap muslim yang meyakini Allah Subhanallahu Wa Ta'ala sebagai Rabbnya, Muhammad Sholallahu 'Alahi Wa Sallam sebagai Nabi dan Rasulnya, Al Qur.an sebagai imamnya, dan Islam sebagai Diennya. Sesuatu yang hari ini semakin menipis melapisi aktivitas kita. Kapankah kiranya kita akan tergerak membenahinya ? Semua bergantung pada nilai diri dan keyakinan akan janji Allah dan Rasulnya. Maka saling tolong menolonglah kita secara lahir dan batin, sungguh Allah Subhanallahu Wa Ta'ala sangat mencintai hambaNya yang suka tolong menolong. Semoga ukhuwah ini makin harmonis yang buat laju dakwah semakin bertambah "manis" dan tak akan mengering hingga ke ujung hati tiap Muslim . Muslimin pengemban risalah dakwah.. Amin.

Wallahu a'lam bish-showwab. (Dari berbagai sumber..)

"Ya Allah..sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan kecintaan hanya kepadaMu, bertemu untuk taat kepadaMu, bersatu dalam rangka menyeru (dijalan)Mu, dan berjanji setia untuk membela syari.atMu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya ya Allah..abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengan cahayaMu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepadaMu, hidupkanlah dengan ma.rifahMu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalanMu. Amin."

0 comments:

Posting Komentar

كل عام وأنتم بخير TERUS BERJUANG TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG ASFRANZA